Mediacenter
Mediacenter
Online
Halo 👋
Ada yang bisa dibantu?

Menggapai Langit, Menyentuh Hati

 


Isra Mi’raj adalah peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, yang terdiri dari dua bagian: Isra, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram (Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Yerusalem), dan Mi’raj, yaitu naiknya Nabi ke langit hingga Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu. Peristiwa Isra’ Mi’raj sangat penting bagi umat Islam karena menunjukkan kebesaran Allah, keistimewaan Nabi Muhammad SAW, serta menjadi momen ditetapkannya kewajiban salat lima waktu. Isra Mi’raj diperingati untuk mengingat kebesaran Allah, meningkatkan keimanan, serta meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan perintah Allah. Peringatan ini juga menjadi momen refleksi bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, terutama dalam menjalankan salat.

 

Sebagai bentuk penghormatan atas peristiwa agung ini, SMK Negeri 1 Pasir Penyu turut menyelenggarakan peringatan Isra’ Mi’raj dengan penuh khidmat. Acara ini tidak hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan nilai-nilai spiritual bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa dapat memahami lebih dalam hikmah dari perjalanan Isra’ Mi’raj serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat untuk meneladani Rasulullah SAW dan meningkatkan kualitas ibadah, terutama dalam menjaga salat lima waktu, menjadi pesan utama dari acara ini. Dengan demikian, peringatan Isra’ Mi’raj di SMK Negeri 1 Pasir Penyu tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga momen refleksi dan pembelajaran bagi seluruh komunitas sekolah.

 

Acara diawali dengan pembacaan Yasin bersama, yang dipimpin oleh Bapak Syahrial, S.Pd. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat, diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah. Pembacaan Yasin ini secara khusus ditujukan untuk mendoakan Almarhumah ibunda dari Ibu Nilam Rihatin SP, almarhum ayahanda dari Bapak Rizwanto S. Pd, serta Almarhumah Ibu Eni Zalfia S.Pd. Suasana haru dan khusyuk menyelimuti ruangan saat lantunan ayat suci terdengar, mencerminkan rasa kebersamaan dan kepedulian seluruh warga sekolah terhadap sesama. Melalui doa bersama ini, diharapkan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan.

 

Setelah pembacaan Yasin, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh MC, yaitu Septia Citra Ramadhani dan Ghea Ananda Putri Nazuli dari kelas XI APHP 1. Yang menarik dari sesi ini adalah Citra membacakan teks MC dalam bahasa Arab, sementara Ghea membawakannya dalam bahasa Indonesia. Perpaduan dua bahasa ini memberikan suasana yang lebih istimewa dan menambah nuansa religius dalam acara. Citra dengan fasih membawakan salam serta kalimat pembuka dalam bahasa Arab, mencerminkan kecintaan terhadap bahasa Al-Qur’an. Sementara itu, Ghea menyampaikan arti dan kelanjutan pembukaan dalam bahasa Indonesia, sehingga seluruh hadirin dapat memahami dengan lebih baik. Dengan pembukaan yang apik dari kedua MC, acara peringatan Isra’ Mi’raj ini pun resmi dimulai, mengajak seluruh peserta untuk menyimak dan mengambil hikmah dari setiap rangkaian kegiatan yang telah disusun.

 

Selanjutnya, acara berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Nazwa Salsabila dari kelas XII TKJ. Dengan suara merdu dan penuh kekhusyukan, Nazwa melantunkan Surat Al-Isra ayat 1 hingga 5, ayat yang menggambarkan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pembacaan sari tilawah disampaikan oleh Citra Aulia dari kelas X APHP 2, yang menjelaskan makna dari ayat-ayat yang telah dibacakan.  Melalui pembacaan ini, hadirin diajak untuk lebih memahami kebesaran Allah dan hikmah di balik perjalanan suci Rasulullah SAW. Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema di ruangan menambah ketenangan dan kekhusyukan dalam acara.

 

Setelah pembacaan Al-Qur’an dan sari tilawah, acara dilanjutkan dengan kata sambutan dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pasir Penyu, Bapak Heri Heriyawan, S.Pd.  Dalam sambutannya, beliau mengawali dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk melaksanakan peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini. Beliau juga menyampaikan selamat datang kepada Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud, yang nantinya akan memberikan tausiah kepada seluruh hadirin. Bapak Heri menekankan bahwa acara ini memiliki makna yang sangat penting, karena kita melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu pembacaan Yasin untuk almarhum dan almarhumah serta peringatan Isra’ Mi’raj.

 

Dalam peringatan ini, beliau mengingatkan bahwa hikmah utama dari Isra’ Mi’raj adalah ketika Nabi Muhammad SAW menjemput perintah Allah untuk melaksanakan salat lima waktu. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus benar-benar meresapi perjalanan Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh siswa untuk mengevaluasi diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik sesuai ajaran Islam. Beliau juga berpesan kepada para siswa untuk menyimak dengan baik tausiah yang akan disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud, agar bisa lebih memahami dan menghayati perjalanan Isra’ Mi’raj serta mengambil pelajaran berharga dari peristiwa tersebut.

 

Setelah kata sambutan dari Kepala Sekolah, acara berlanjut dengan pengumuman juara perlombaan Tahfidz Qur’an, yang diumumkan oleh Bapak Tarjuman, M.Pd.I.. Perlombaan Tahfidz ini dilaksanakan pada 22 Januari 2025, atau Rabu minggu lalu, dan pengumuman juara dilakukan pada 31 Januari 2025. Bapak Tarjuman mengungkapkan bahwa perlombaan ini bertujuan untuk menemukan siswa-siswa berbakat dalam bidang tahfidz Qur’an, yang tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an. Setelah itu, beliau mengumumkan para pemenang yang berhasil meraih juara dalam perlombaan tersebut.

 

Juara pertama diraih oleh Nabila Azza Wardah dari kelas X TKJ, dengan total nilai 593.

Juara kedua diraih oleh Sita Prahasa Pratiwi dari kelas XII APHP 3, dengan total nilai 590.

Juara ketiga diraih oleh Septia Citra Ramadhani dari kelas XI APHP 1, dengan total nilai 587.

 

Kemudian, terdapat tiga harapan yang juga diberikan apresiasi:

Harapan 1: Avistanova dari kelas XI APHP 1 dengan total nilai 565.

Harapan 2: Umi Fahdila Lestari dari kelas XII TKJ dengan total nilai 563.

Harapan 3: Selly Anzani dari kelas XI APHP 2 dengan total nilai 558.

 

Setelah pengumuman juara, acara dilanjutkan dengan penampilan spesial dari Juara 1, Nabila Azza Wardah, yang menampilkan bacaan Surat An-Naba. Dengan suara yang merdu dan lancar, Nabila menunjukkan kemampuan dan bakatnya dalam membaca Al-Qur’an, serta memberikan inspirasi bagi seluruh peserta yang hadir.

 

Setelah pengumuman pemenang lomba tahfidz, acara berlanjut ke sesi tausiah yang disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj dan menekankan pentingnya shalat dalam kehidupan seorang Muslim.

 

Beliau mengingatkan bahwa kita sebagai umat Nabi Muhammad harus memperbanyak shalawat, karena Rasulullah telah bersabda:

 

“Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

 

Bahkan, Allah dan malaikat pun bershalawat kepada Nabi, maka sebagai umatnya, kita juga harus membiasakan shalawat. Jika merasa sulit menghafal shalawat yang panjang, cukup membaca Shalawat Jibril berulang kali dalam sehari. Dengan memperbanyak shalawat, rahmat Allah akan turun, dan segala kesulitan yang kita hadapi bisa menjadi lebih ringan. Namun, kita sering mengaku sebagai umat Nabi Muhammad, tetapi tidak mencontoh perbuatannya. Nabi tidak pernah absen membaca Al-Qur’an, tetapi kita lebih sering membaca pesan singkat atau surat cinta. Nabi selalu tepat waktu dalam mengerjakan shalat, sementara kita sering lalai dan menunda-nunda waktu shalat.

 

Kemudian, beliau menjelaskan tentang peristiwa Isra’ Mi’raj, yang merupakan peristiwa luar biasa di luar nalar manusia. Pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian, Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa (Isra’), lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah (Mi’raj).

 

Kaum Quraisy, khususnya Abu Jahal, tidak mempercayai peristiwa ini. Mereka mencoba menguji Nabi dengan bertanya tentang jumlah tiang, pintu, dan jendela Masjidil Aqsa. Namun, dengan izin Allah, Nabi mampu menjawab semua pertanyaan mereka dengan benar. Meskipun demikian, mereka tetap menolak untuk percaya. Di sisi lain, Abu Bakar adalah orang yang pertama kali mempercayai perjalanan Rasulullah, sehingga ia diberi gelar As-Siddiq (orang yang jujur dan membenarkan kebenaran Rasulullah).

 

Dalam perjalanan Mi’raj, Nabi menyaksikan berbagai pemandangan di langit. Salah satu yang paling mengerikan adalah orang-orang yang memukul kepalanya sendiri dengan martil hingga hancur, lalu kepalanya kembali dan dipukul lagi secara terus-menerus. Rasulullah bertanya kepada Malaikat Jibril, dan Jibril menjawab bahwa mereka adalah orang-orang yang menyepelekan shalat.

 

Karena itu, beliau menegaskan bahwa shalat adalah tiang agama, sebagaimana sabda Rasulullah:

 

“Siapa yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”

 

Allah telah memberikan kita waktu 24 jam dalam sehari, tetapi hanya 25 menit yang Allah minta untuk shalat. Namun, banyak dari kita yang masih lalai dan enggan melaksanakannya.

 

Mengapa shalat begitu penting?

Karena perintah shalat tidak diturunkan melalui wahyu seperti zakat, puasa, dan haji, tetapi langsung dijemput oleh Nabi Muhammad di Sidratul Muntaha. Awalnya, Allah memerintahkan shalat 50 kali sehari, tetapi atas saran Nabi Musa, Rasulullah terus memohon pengurangan hingga akhirnya menjadi 5 waktu dalam sehari. Meski begitu, pahala shalat tetap dihitung seperti 50 kali, sebagai bentuk kemudahan dan kasih sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad.

 

Selain itu, beliau mengingatkan bahwa kita harus menjadi anak yang sholeh dan sholehah, yang mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Beliau juga menekankan pentingnya menghormati guru agar ilmu yang kita dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang bisa membantu kita melanjutkan pendidikan, mendapatkan pekerjaan, dan memberikan manfaat bagi sesama. Terakhir, beliau mengingatkan untuk menjaga diri dari pergaulan bebas, karena masa depan kita bergantung pada bagaimana kita menjaga diri dan menjalankan ajaran agama dengan baik.

 

Beliau menutup ceramahnya dengan sebuah ayat:

“Barangsiapa yang ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka ia harus memiliki iman yang kuat, amalan soleh, dan ilmu pengetahuan.”

 

Dan menegaskan pesan terakhir:

“Jika kita masih bisa salat di belakang imam maka salatlah sebelum kita disholatkan di depan imam.”

 

Setelah tausiah selesai, acara diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan kemudahan dalam menjalani kehidupan. Acara kemudian resmi ditutup oleh MC, menandai berakhirnya rangkaian peringatan Isra’ Mi’raj di SMK Negeri 1 Pasir Penyu.

Berbagi