Isra
Mi’raj adalah peristiwa perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam satu
malam, yang terdiri dari dua bagian: Isra, yaitu perjalanan dari Masjidil Haram
(Mekkah) ke Masjidil Aqsa (Yerusalem), dan Mi’raj, yaitu naiknya Nabi ke langit
hingga Sidratul Muntaha untuk menerima perintah salat lima waktu. Peristiwa Isra’
Mi’raj sangat penting bagi umat Islam karena menunjukkan kebesaran Allah,
keistimewaan Nabi Muhammad SAW, serta menjadi momen ditetapkannya kewajiban
salat lima waktu. Isra Mi’raj diperingati untuk mengingat kebesaran Allah,
meningkatkan keimanan, serta meneladani perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam
menjalankan perintah Allah. Peringatan ini juga menjadi momen refleksi bagi
umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, terutama dalam
menjalankan salat.
Sebagai
bentuk penghormatan atas peristiwa agung ini, SMK Negeri 1 Pasir Penyu turut
menyelenggarakan peringatan Isra’ Mi’raj dengan penuh khidmat. Acara ini tidak
hanya menjadi ajang peringatan, tetapi juga sarana edukasi dan penguatan
nilai-nilai spiritual bagi para siswa. Melalui kegiatan ini, diharapkan para
siswa dapat memahami lebih dalam hikmah dari perjalanan Isra’ Mi’raj serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semangat untuk meneladani Rasulullah
SAW dan meningkatkan kualitas ibadah, terutama dalam menjaga salat lima waktu,
menjadi pesan utama dari acara ini. Dengan demikian, peringatan Isra’ Mi’raj di
SMK Negeri 1 Pasir Penyu tidak hanya menjadi acara seremonial, tetapi juga
momen refleksi dan pembelajaran bagi seluruh komunitas sekolah.
Acara
diawali dengan pembacaan Yasin bersama, yang dipimpin oleh Bapak Syahrial,
S.Pd. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh khidmat, diikuti oleh seluruh siswa,
guru, dan staf sekolah. Pembacaan Yasin ini secara khusus ditujukan untuk
mendoakan Almarhumah ibunda dari Ibu Nilam Rihatin SP, almarhum ayahanda dari
Bapak Rizwanto S. Pd, serta Almarhumah Ibu Eni Zalfia S.Pd. Suasana haru dan khusyuk
menyelimuti ruangan saat lantunan ayat suci terdengar, mencerminkan rasa
kebersamaan dan kepedulian seluruh warga sekolah terhadap sesama. Melalui doa
bersama ini, diharapkan almarhum dan almarhumah mendapatkan tempat terbaik di
sisi Allah SWT, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan
kekuatan.
Setelah
pembacaan Yasin, acara dilanjutkan dengan pembukaan oleh MC, yaitu Septia Citra
Ramadhani dan Ghea Ananda Putri Nazuli dari kelas XI APHP 1. Yang menarik dari
sesi ini adalah Citra membacakan teks MC dalam bahasa Arab, sementara Ghea
membawakannya dalam bahasa Indonesia. Perpaduan dua bahasa ini memberikan
suasana yang lebih istimewa dan menambah nuansa religius dalam acara. Citra
dengan fasih membawakan salam serta kalimat pembuka dalam bahasa Arab,
mencerminkan kecintaan terhadap bahasa Al-Qur’an. Sementara itu, Ghea
menyampaikan arti dan kelanjutan pembukaan dalam bahasa Indonesia, sehingga
seluruh hadirin dapat memahami dengan lebih baik. Dengan pembukaan yang apik
dari kedua MC, acara peringatan Isra’ Mi’raj ini pun resmi dimulai, mengajak
seluruh peserta untuk menyimak dan mengambil hikmah dari setiap rangkaian
kegiatan yang telah disusun.
Selanjutnya,
acara berlanjut dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an yang dibawakan oleh Nazwa
Salsabila dari kelas XII TKJ. Dengan suara merdu dan penuh kekhusyukan, Nazwa
melantunkan Surat Al-Isra ayat 1 hingga 5, ayat yang menggambarkan peristiwa
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Kemudian, pembacaan sari tilawah disampaikan
oleh Citra Aulia dari kelas X APHP 2, yang menjelaskan makna dari ayat-ayat
yang telah dibacakan. Melalui pembacaan
ini, hadirin diajak untuk lebih memahami kebesaran Allah dan hikmah di balik
perjalanan suci Rasulullah SAW. Lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menggema di
ruangan menambah ketenangan dan kekhusyukan dalam acara.
Setelah
pembacaan Al-Qur’an dan sari tilawah, acara dilanjutkan dengan kata sambutan
dari Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Pasir Penyu, Bapak Heri Heriyawan, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau mengawali dengan
mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas kesempatan yang diberikan untuk
melaksanakan peringatan Isra’ Mi’raj tahun ini. Beliau juga menyampaikan
selamat datang kepada Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud, yang nantinya akan memberikan
tausiah kepada seluruh hadirin. Bapak Heri menekankan bahwa acara ini memiliki makna
yang sangat penting, karena kita melaksanakan dua kegiatan sekaligus, yaitu
pembacaan Yasin untuk almarhum dan almarhumah serta peringatan Isra’ Mi’raj.
Dalam
peringatan ini, beliau mengingatkan bahwa hikmah utama dari Isra’ Mi’raj adalah
ketika Nabi Muhammad SAW menjemput perintah Allah untuk melaksanakan salat lima
waktu. Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam harus benar-benar meresapi
perjalanan Nabi Muhammad SAW dan menjadikannya sebagai inspirasi dalam
kehidupan sehari-hari. Lebih lanjut, beliau mengajak seluruh siswa untuk
mengevaluasi diri agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik sesuai ajaran
Islam. Beliau juga berpesan kepada para siswa untuk menyimak dengan baik
tausiah yang akan disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud, agar bisa lebih
memahami dan menghayati perjalanan Isra’ Mi’raj serta mengambil pelajaran
berharga dari peristiwa tersebut.
Setelah
kata sambutan dari Kepala Sekolah, acara berlanjut dengan pengumuman juara
perlombaan Tahfidz Qur’an, yang diumumkan oleh Bapak Tarjuman, M.Pd.I..
Perlombaan Tahfidz ini dilaksanakan pada 22 Januari 2025, atau Rabu minggu
lalu, dan pengumuman juara dilakukan pada 31 Januari 2025. Bapak Tarjuman
mengungkapkan bahwa perlombaan ini bertujuan untuk menemukan siswa-siswa
berbakat dalam bidang tahfidz Qur’an, yang tidak hanya menghafal, tetapi juga
memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an. Setelah itu, beliau
mengumumkan para pemenang yang berhasil meraih juara dalam perlombaan tersebut.
Juara
pertama diraih oleh Nabila Azza Wardah dari kelas X TKJ, dengan total nilai
593.
Juara
kedua diraih oleh Sita Prahasa Pratiwi dari kelas XII APHP 3, dengan total
nilai 590.
Juara
ketiga diraih oleh Septia Citra Ramadhani dari kelas XI APHP 1, dengan total
nilai 587.
Kemudian,
terdapat tiga harapan yang juga diberikan apresiasi:
Harapan
1: Avistanova dari kelas XI APHP 1 dengan total nilai 565.
Harapan
2: Umi Fahdila Lestari dari kelas XII TKJ dengan total nilai 563.
Harapan
3: Selly Anzani dari kelas XI APHP 2 dengan total nilai 558.
Setelah
pengumuman juara, acara dilanjutkan dengan penampilan spesial dari Juara 1,
Nabila Azza Wardah, yang menampilkan bacaan Surat An-Naba. Dengan suara yang
merdu dan lancar, Nabila menunjukkan kemampuan dan bakatnya dalam membaca
Al-Qur’an, serta memberikan inspirasi bagi seluruh peserta yang hadir.
Setelah
pengumuman pemenang lomba tahfidz, acara berlanjut ke sesi tausiah yang
disampaikan oleh Al-Ustadz Drs. Ali Mas’ud. Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan
hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj dan menekankan pentingnya shalat dalam kehidupan
seorang Muslim.
Beliau
mengingatkan bahwa kita sebagai umat Nabi Muhammad harus memperbanyak shalawat,
karena Rasulullah telah bersabda:
“Barangsiapa
bershalawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh
kali.” (HR. Muslim)
Bahkan,
Allah dan malaikat pun bershalawat kepada Nabi, maka sebagai umatnya, kita juga
harus membiasakan shalawat. Jika merasa sulit menghafal shalawat yang panjang,
cukup membaca Shalawat Jibril berulang kali dalam sehari. Dengan memperbanyak
shalawat, rahmat Allah akan turun, dan segala kesulitan yang kita hadapi bisa
menjadi lebih ringan. Namun, kita sering mengaku sebagai umat Nabi Muhammad,
tetapi tidak mencontoh perbuatannya. Nabi tidak pernah absen membaca Al-Qur’an,
tetapi kita lebih sering membaca pesan singkat atau surat cinta. Nabi selalu
tepat waktu dalam mengerjakan shalat, sementara kita sering lalai dan
menunda-nunda waktu shalat.
Kemudian,
beliau menjelaskan tentang peristiwa Isra’ Mi’raj, yang merupakan peristiwa
luar biasa di luar nalar manusia. Pada malam 27 Rajab tahun ke-12 kenabian,
Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa
(Isra’), lalu naik ke Sidratul Muntaha untuk bertemu Allah (Mi’raj).
Kaum
Quraisy, khususnya Abu Jahal, tidak mempercayai peristiwa ini. Mereka mencoba
menguji Nabi dengan bertanya tentang jumlah tiang, pintu, dan jendela Masjidil
Aqsa. Namun, dengan izin Allah, Nabi mampu menjawab semua pertanyaan mereka
dengan benar. Meskipun demikian, mereka tetap menolak untuk percaya. Di sisi
lain, Abu Bakar adalah orang yang pertama kali mempercayai perjalanan
Rasulullah, sehingga ia diberi gelar As-Siddiq (orang yang jujur dan
membenarkan kebenaran Rasulullah).
Dalam
perjalanan Mi’raj, Nabi menyaksikan berbagai pemandangan di langit. Salah satu
yang paling mengerikan adalah orang-orang yang memukul kepalanya sendiri dengan
martil hingga hancur, lalu kepalanya kembali dan dipukul lagi secara
terus-menerus. Rasulullah bertanya kepada Malaikat Jibril, dan Jibril menjawab
bahwa mereka adalah orang-orang yang menyepelekan shalat.
Karena
itu, beliau menegaskan bahwa shalat adalah tiang agama, sebagaimana sabda
Rasulullah:
“Siapa
yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang
meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.”
Allah
telah memberikan kita waktu 24 jam dalam sehari, tetapi hanya 25 menit yang
Allah minta untuk shalat. Namun, banyak dari kita yang masih lalai dan enggan
melaksanakannya.
Mengapa
shalat begitu penting?
Karena
perintah shalat tidak diturunkan melalui wahyu seperti zakat, puasa, dan haji,
tetapi langsung dijemput oleh Nabi Muhammad di Sidratul Muntaha. Awalnya, Allah
memerintahkan shalat 50 kali sehari, tetapi atas saran Nabi Musa, Rasulullah
terus memohon pengurangan hingga akhirnya menjadi 5 waktu dalam sehari. Meski
begitu, pahala shalat tetap dihitung seperti 50 kali, sebagai bentuk kemudahan
dan kasih sayang Allah kepada umat Nabi Muhammad.
Selain
itu, beliau mengingatkan bahwa kita harus menjadi anak yang sholeh dan
sholehah, yang mendoakan kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang
telah tiada. Beliau juga menekankan pentingnya menghormati guru agar ilmu yang
kita dapatkan menjadi berkah dan bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu
yang bisa membantu kita melanjutkan pendidikan, mendapatkan pekerjaan, dan
memberikan manfaat bagi sesama. Terakhir, beliau mengingatkan untuk menjaga
diri dari pergaulan bebas, karena masa depan kita bergantung pada bagaimana
kita menjaga diri dan menjalankan ajaran agama dengan baik.
Beliau
menutup ceramahnya dengan sebuah ayat:
“Barangsiapa
yang ingin bahagia di dunia dan akhirat, maka ia harus memiliki iman yang kuat,
amalan soleh, dan ilmu pengetahuan.”
Dan
menegaskan pesan terakhir:
“Jika
kita masih bisa salat di belakang imam maka salatlah sebelum kita disholatkan
di depan imam.”
Setelah
tausiah selesai, acara diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan
kemudahan dalam menjalani kehidupan. Acara kemudian resmi ditutup oleh MC,
menandai berakhirnya rangkaian peringatan Isra’ Mi’raj di SMK Negeri 1 Pasir
Penyu.